Rabu, 20 November 2013

Jurang Buleleng, Bali, Indonesia

Berada di sisi utara kaldera raksasa Buyan-Beratan yang selama ini lebih terkenal sebagai kompleks pariwisata Bedugul, wilayah selatan Kabupaten Buleleng yang berbukit-bukit menyimpan banyak wahana canyoning. Atlas mencetak dengan jelas ratusan sungai berjajar dari sana menuju pantai utara Pulau Bali. 
Michael Denissot, Co-Chairman International Canyoning Organization for Professionals, hakulyakin hampir semua sungai dan ngarai yang sebagian besar belum tereksplorasi itu tak kalah dibanding Tukad Banyu Mala. Menurut dia, kombinasi sungai, batuan padas, dan hutan di sepanjang lembah menjadikan Buleleng selatan dan Bali pada umumnya sebagai lokasi canyoning terbaik di dunia. "Kalian hanya akan menemukan tebing batu di Eropa," katanya. 
Salah satunya Tukad Yeh Kebus dalam bahasa Bali berarti sungai air panas yang ada Desa Gitgit, sekitar 13 kilometer ke arah selatan dari Kota Singaraja. Ngarai panjang yang membelah sisi timur dan barat desa ini menawarkan belasan air terjun, bahkan mungkin lebih jika air terjun mini juga dihitung. 
Kejutan muncul ketika wisatawan rappelling dari ketinggian 17 meter, tepat di sebelah Air Terjun Bertingkat, yang menjadi garis akhir petualangan. Pemandu yang berjaga di bawah menghentikan para wisatawan di ketinggian lima meter dari permukaan kolam. Bergantian dia menuntun mereka menapaki batu padas di tepi tebing, mendekati lidah air terjun yang menderu. 
Bak tirai raksasa, derai air terjun itu ternyata menyembunyikan sebuah gua. Dari balik air terjun yang bergemuruh, mereka melompat ke kolam. Tepat ke kaki air terjun. Sebuah akhir yang memompa adrenalin setelah dentuman air bertubi-tubi menghantam helm ketika wisatawan berupaya kembali ke permukaan. 








sumber: Tempo

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, namun gunakan kata-kata yang sopan :)